Boxed-Width Version (true/false)

Minggu, 16 September 2018

thumbnail

Apa itu AI (artificial intelegent) dan pengaruhnya

Apa yang dimaksud dengan kecerdasan buatan atau AI?

Sederhananya, AI adalah suatu cara untuk menjadikan komputer berpikir secerdas atau melampaui kecerdasan manusia. Tujuannya adalah agar komputer dapat memiliki kemampuan untuk berperilaku, berpikir, dan mengambil keputusan layaknya manusia.
Ada dua macam kecerdasan buatan atau AI:


AI dengan kemampuan terbatas, atau AI lemah

AI jenis ini dirancang untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sederhana. AI macam ini sudah ada di sekitar kita dan mereka bahkan mampu mengalahkan manusia dalam permainan catur, Jeopardy! (acara kuis di AS), dan yang terbaru, Go.
Asisten digital seperti Siri dan Cortana mampu memberi kita kabar mengenai cuaca. Selain itu mobil kendali otomatis juga sudah berseliweran di jalanan. Namun, kemampuan mereka terbatas. Mobil kendali otomatis tak dapat diajak bermain catur. Siri tak dapat membaca dan menghapus email tidak kamu perlukan. Kemampuan AI di level ini sangatlah terbatas dan tak mampu melakukan suatu hal di luar program orisinalnya.
Gambar: Cortona adalah contoh AI lemah

AI dengan kemampuan tak terbatas atau AI kuat

Dari titik ini kita mulai memasuki ranah fiksi ilmiah. Samantha merupakan definisi yang paling pas untuk mendeskripsikan hal ini. Ia dapat mempelajari hal-hal baru dan memodifikasi basis kodenya sendiri. Ia dapat mengalahkanmu dalam permainan catur dan dapat menjadi sopir pribadi kamu.


Anatomi AI

Kini kamu paham bahwa AI dengan kemampuan tak terbatas adalah tujuan akhirnya. Bagaimana kita sampai ke sana? Ada lima hal yang perlu dikuasai AI tersebut:
1. Persepsi: Layaknya manusia, sebuah komputer memerlukan panca indra untuk berinteraksi dengan dunia. Namun, pada komputer jumlahnya bisa lebih dari lima. Komputer dapat dilengkapi dengan indra yang tak dimiliki manusia. Penglihatan maupun pendengaran yang luar biasa? Semuanya dapat terwujud lewat bantuan mesin.
2. Pemrosesan bahasa alami (NLP): Selain kemampuan pengindraan, AI juga harus mampu menyampaikan bahasa secara lisan maupun tulisan. Mereka perlu dibekali kemampuan untuk mengidentifikasi kalimat dan memahami perbedaan, aksen, dan maknanya. Ini adalah tugas yang sangat sulit bagi mesin, mengingat kalimat yang sama dapat mengandung arti yang berbeda-beda tergantung pada konteksnya.
3. Menyampaikan pengetahuan: Setelah AI mampu mengindra berbagai hal—objek, manusia, konsep, kata, dan simbol matematika—AI harus menemukan cara untuk menyampaikan segala informasi di dunia lewat pemikirannya sendiri.
4. Pengambilan keputusan: Setelah AI mengumpulkan data lewat indranya dan menghubungkan konsep yang ada, AI dapat menggunakan data-data tersebut untuk memecahkan masalah secara logis. Contohnya, perangkat lunak permainan catur dapat mengidentifikasi pergerakan yang dilakukan pemain manusia dan kemudian melancarkan strateginya sendiri
5. Perencanaan dan pemetaan: Untuk menjadi lebih manusiawi, AI tak bisa hanya berpikir seperti manusia. Ia harus hadir diantara kita. Oleh karenanya, para peneliti mencari cara untuk membantu AI memetakan dunia tiga dimensi dan merencanakan rute paling efektif. Kemampuan yang ada pada mobil kendali otomatis jelas harus semakin ditingkatkan, sebab satu kesalahan saja dapat membahayakan nyawa manusia.

Gambar: Google Self Driver Car

Kamu dapat menemukan keterkaitan antara kelima hal ini dalam ranah tertentu seperti machine vision, yakni bidang yang digunakan dalam melakukan pencitraan dan analisisnya untuk menyelesaikan permasalahan. Contohnya Facebook, yang mempelajari foto-foto yang kamu unggah di media sosial mereka untuk menyarankan siapa saja yang harus kamu tag. Uniknya, hasilnya bisa akurat.

Mobil kendali otomatis mungkin merupakan implementasi machine vision paling kompleks saat ini. Ia harus mampu mengenali rambu-rambu lalu lintas, mengamati kondisi lalu lintas, dan memerhatikan keberadaan manusia, objek, maupun mobil lainnya. Ia juga harus tetap berfungsi dalam keadaan cuaca dengan visibilitas yang paling buruk sekalipun, siang dan malam, serta di jalanan yang layak maupun tidak layak untuk dilalui.

Hal-hal yang diperlukan untuk sampai kesana

Sebenarnya ini bukanlah semua konsep yang benar-benar baru. Konsep di atas pernah dipaparkan pada awal tahun 1956 pada konferensi Dartmouth yang kerap diklaim sebagai tonggak ranah informasi di bidang AI.

Meski diperlukan waktu berpuluh-puluh tahun hingga teknologi dapat sejajar dengan imajinasi manusia, pada akhirnya kita mungkin sudah berada di ambang revolusi AI, dengan investasi VC yang semakin berlimpah, semakin menjamurnya perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka yang ikut terlibat pada penelitan dan pengembangan, serta semakin banyaknya kegunaan AI dalam kehidupan kita.

Salah satu faktor sahih yang berkontribusi terhadap perkembangan AI adalah Hukum Moore, yang memungkinkan terciptanya mikroprosesor dengan kemampuan komputasi yang lebih besar dalam ukuran yang lebih kecil. Kemampuan komputasi telah mencapai titik dimana AI telah berfungsi dengan baik dan harganya juga semakin terjangkau.

Big data adalah ranah lain yang ikut berperan dalam kebangkitan AI: Google membuat terobosan pada tahun 2012 kala mereka menciptakan suatu jaringan saraf yang telah disuplai dengan data berukuran sangat besar dan terdiri dari 10 juta video YouTube secara acak.

Hasilnya?

Jaringan saraf tersebut mampu mempelajari rupa kucing tanpa diajari oleh manusia. Tingkat akurasinya dalam mengidentifikasi hewan berbulu ini mencapai 75 persen.

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments

About

Diberdayakan oleh Blogger.

Featured

advertise here

Cari Blog Ini

Fans Page

Unordered List

Fanspage

Most Recent Post

    Advertise Here

    banner

    Sample Text

    Text Widget

    Formulir Kontak

    Nama

    Email *

    Pesan *

    About Us

    About Us
    There are many variations of passages of Lorem Ipsum available.

    Ethereum Price

    Monday Tuesday Wednesday
    $402.89 $384.06 $396.34

    Facebook